Gue bangun jam empat pagi, menyeduh teh, muter aimp music player biar mata kebuka, terus (berusaha) membaca slide farmakologi. Mata gue separo, plus poni gue yang udah menutupi mata sepertinya mengindikasikan kalo gue itu lebih baik tidur lagi. Tapi gue udah tobat, paling tidak itulah yang selalu gue bilang ke orang-orang, kalo gue itu udah ga malas lagi. Gue paksakan baca dafar nama-nama obat, sambil berpikir ga mungkin deh ujian nanti ditanyaiin nama-nama obat semua. Lagu save me dari Hanson mengalun dari aimp, gue malah jadi melamun. Dan akhirnya dengan sukses memproduksi jigong berlebih (baca: ketiduran) di meja belajar.
Jam setengah delapan, dan gue udah sesak nafas dikejar waktu. Pikiran gue ruwet, tapi gue sempat teringat kalo semalam sore gue sempat nge-twit yang aneh-aneh di twitter.
Jadi gini, ketika temen gue, Ra, ada buat status, gue dengan segenap keisengan di ubun-ubun malah nge-retweet yang seperti ini:
"gimana? udah putus? aku nunggu lo haha"
.
Jujur ini cuma bercanda, (tapi kalo diseriusin juga ga apa-apa haha).
Beberapa menit berselang, temen gue yang lain ngerespon. Gue pun menanggapi dengan sepenuh hati respon mereka, dan lagi-lagi dengan niat-cuma-bercanda.
Gue ga pernah ada kepikiran kalo itu akan berlanjut besok.
.
Gue tiba dikampus dengan waktu yang sangat mepet, masuk kelas dengan tergopoh-gopoh (tidak lupa mengacak-acak rambut), kemudian fokus untuk ujian.
"hmmm, hmmm" temen gue melirik sambil senyum-senyum. Gue merasa ada sesuatu yang bakal terjadi.
.
Ra pun masuk keruangan, terjadilah suatu hal yang ga gue sangka-sangka.
"ehem-ehem" tiba-tiba marcel berdehem keras dibuat-buat.
Dalam hati gue: masih wajar.
Semua mengikuti.
"ehem, ehem" dibuat-buat makin keras. Beberapa orang kebingungan.
"ehem, ehem, ehem, ehem" seluruh ruangan seperti keracunan bakteri fesesnya sendiri.
.
Komentar-komentar aneh lain menyusul.
.
"ra, kenapa ga duduk dibelakang?"
"ra mau duduk dimana? disitu ya, boleh, disamping Fozi' juga boleh.Haha"
.
"sihiy cie-cie."
"duduk disamping fozi' la ra."
ra kebingungan
.
temen-temen yang ga tahu menahu ada apa, melihat tajam kearah gue.
Gue pura-pura ikutan bingung, terus pura-pura nanya
"ada apa sih?"
Dalam hati gue : mampus, bakalan dibunuh ra nih
.
Temen sebelah juga gue nanya dengan kebingungan tingkat tinggi.
"ada apa sih zi?"
Gue jawab.
"paling kena kesurupan massal."
Kalo pengawas ga masuk ruangan, mungkin drama itu ga bakal selesai.
Gue sendiri saat itu sudah seperti keracunan karbonmonoksida. Kalo ketauan si "ra" gimana?
malu gue.
.
Gue agak-agak merasa gak tenang.
Gue melihat lembar soal.
Soal no satu. gue udah dapat feeling ga enak.
.
Terus berlanjut ke soal no lima belas dan seterusnya.
Geleng-geleng kepala. Ajojing. Mulai epilepsi.
.
Gue ngosongin 20 soal. Bener-bener ga tau jawabannya apa. Gue mengusap-usap sepatu gue, berharap keluar kepulan asap bersama seorang jin yang akan mengabulkan tiga permintaan.
.
Gue pura-pura tenang. Menyanyikan lagu save me-Hanson dengan pelan, dan ketika pengawas merhatiin gue, gue pura-pura menghafal dan tekun dibuat-buat.
.
Lalu?
Terjadilah keajaiban. Hahaha. Keajaiban apa?
.
Hmmm ????
Percayalah keajaiban itu ada.
.
|
---|